Wednesday, June 15, 2016

beberapa hal tentangku yang tak banyak diketahui orang lain

           "Idiot in their idiotic way have their own idiot worries"
   Satu kalimat yang menggambarkan tentang rasa gampang khawatir akan sesuatu secara berlebihan, satu kalimat yang menggambarkan diriku dan over khawatiranku, secara sempurna.

   Dulu diriku yang masih minim pengetahuan tentang dunia dan segala tetek bengeknya menjalani hidup ini dengan polosnya. Tapi sebagai bocah kecil yang menerima banyak hal yang tak mengenakkan dalam masa masa (yang seharusnya) bahagia bagiku. Aku mulai mengerti akan beberapa hal yang salah satunya menjadi peganganku selama aku kehidupan penerimaanku akan sesuatu.


          "Hidup itu rumit, ada banyak 2 hal yang berkaitan dan bertentangan satu sama lain. Dimana apa yang dilihat, dicerna, dan diolah oleh persepsi yang membuatnya rumit. Salah satunya adalah tentang kecewa. Sederhanyanya dalam konteks ini. Hidup itu tentang mengecewakan dan dikecewakan"

   Seiring waktu berjalan.. ada proses penerimaan, ada proses untuk memaafkan, dan berdamai dengan masalah. Pematangan pemikiran. Seperti seharusnya yang manusia lalui dan lakukan..

   Tapi terkadang apa yang aku lakukan selalu di miskonsepsi oleh orang yang ada di sekitarku. Dan salah mengartikan gesturku.

   Sebagai manusia, aku juga memiliki amarah. Tapi kadarnya dalam diriku adalah sesuatu yang sulit dikendalikan. Hingga mereka yang berada di sekitarku selalu takut kepadaku karena kemarahanku. Rasa takut mereka itu terkadang berbuah sebuah 'tusukan' yang mengarah ke jantungku. Selalu, di saat ada orang yang mengiraku marah, menganggapku marah, dalam hati kecilku aku selalu ingin berkata ke mereka yang mempersepsikanku begitu.. " Kalian salah dugaan terhadapku. Aku bukanlah orang yang seperti itu.. itu hanyalah emosi negatif yang selama ini kupendam terhadap sesuatu yang menyakiti perasaanku, segala kekecewaan yang terpendam.. dan banyak hal yang menyakitkan.. seperti saat kalian mengagetkanku. aku pasti akan terkejut, dan ekspresi itu spontan. sama seperti halnya hal ini".

   Aku juga mencoba memperbaikinya, berusaha untuk menghilangkan stigma diriku yang seperti itu. Tapi hingga saat ini yang kuperoleh hanyalah wadah yang lebih besar untuk menampung segala kekecewaan dan rasa sakit hatiku. Bukan sebuah penutupnya. Jadi yang kuperoleh atas dasar usahaku selama ini hanyalah dampak yang lebih besar jika spontanitas itu terjadi. Setidaknya aku tak gampang meledak seperti dulu. Setidaknya.. Aku akan terus berusaha untuk lebih bijaksana lagi dalam hidup.

   Sengaja  ku untuk membiarkan orang mempersepsikan diriku seperti apa yang terlihat di matanya, seperti apa yang dia rasakan tentangku, terserah. Aku hanya menjadi diriku sendiri. Dibenci pun tak mengapa. Disukai dan dicintai, itu adalah anugerah bagiku. Kubersyukur masih ada orang yang mencintaiku. Membuat hidup ini lebih berarti.

"loneliest person, the kindest. Saddest person, smile the brightest, most damaged person, the wisest"

   Aku masih percaya. Bahwa di dunia ini banyak sesuatu yang lebih besar daripada apa yang aku rasakan. Aku akan memberikan kontribusiku, meskipun kecil. Demi dunia yang lebih baik. Setidaknya untuk orang orang yang aku cintai, dan orang yang membutuhkan sebuah kebaikan kecil.

No comments:

Post a Comment