Saturday, December 16, 2017

A letter of apology

Ingatlah seorang pria yang menemanimu di hutan perabot rumah setelah sebelumnya membuat keributan di stasiun hanya karena diolok oleh pemeriksa tiket. Sejatinya Ia hanya ingin harinya bersamamu berjalan sempurna dengan menaiki kereta pagi.

Ingatlah seorang pria yang pernah menjaga dan memelukmu semalam suntuk untuk memindahkan demam yang kau rasakan kepada dirinya sendiri. Dalam lelap nyenyak tidurmu dia menangis mencurahkan isi hatinya bahwa ia tak tega melihatmu sakit, ia memohon supaya Tuhan memindahkan sakitmu kepadanya. Senyumnya terkembang pagi itu ketika melihatmu sudah merasa baikan.

Ingatlah seorang pria yang hari itu sedang tak enak badan, tergerak hati dan badannya mendengar tangisanmu. Bergegaslah ia menuju rumahmu lalu memberikanmu sebuah dokumen penting yang membuatmu bisa pulang dari tempatmu menimba ilmu di kota besar nun jauh disana. Dalam perjalanan pulangnya ia bingung mencari jejakmu, datang ke rumahmu untuk memastikan segalanya baik-baik saja.

Ingatlah saat hujan di jalan raya sebuah taman waktu itu. Dimana kita berkendara bersama di bawah payung yang sedikit melindungi kita dari hujan. Meskipun disoraki segeeombol anak sekolah. Tapi suasananya tetap mesra kan?

Ingatkah kau tentang semua kenangan indah yang telah kita lalui bersama?
Mungkin hanya secuil itu yang ku ingat.

Maafkan aku, yang termakan kegilaan hidup dan kegelapan hatiku sendiri ketika keadaanku sedang di titik terendah. Aku jadi sesuatu yang membuatmu menderita dengan menyakitimu begitu kejamnya.

Kau tahu.. aku tak pernah ingin menyakiti siapapun di dalam hidupku, masf jika aku menyakitimu dengan begitu kejam hingga semua kenangan indah dan rasamu sirna dimakan penyakit hatiku.

Aku pasrah kau tak ingin kembali kedalam pelukanmu, karena aku berubah banyak. Dari pria terbaik yang pernah mencintaimu menjadi gumpalan keburukan yang mengerikan dan menyakitkan.

maaf


Hanya saja..

Entahlah, ini bukan doa yang buruk. Tapi semoga kau menemukan lelaki yang jauh lebih baik daripada aku di segala aspek. Supaya kau tak menyesal di kemudian hari. Tapi jika memang nanti kau lebih menyesal dan menderita karena penggantiku tak bisa lebih baik darimu.. mungkin lebih buruk..

Carilah aku di dua tempat, dengan rembulan sebagai penunjuk jalanmu. Jika aku masih  berada di hamparan padang bunga yang terbuat dari baja seperti saat ini..kumohon selamatkanlah aku. Tapi jika kau tak menemuiku di sana, berjalanlah lebih jauh ke bukit, dimana aku sedang menatap rembulan.


Aku ingin kau tahu, bahwa aku telah menemukan satu pegangan hidup, meskipun upahnya tak banyak. Setidaknya aku tak lagi terkikis kegilaan dan ledakan murka seperti yang lalu. Karena keadaannya telah berubah bagiku, sekarang hidupku jauh lebih baik..

Jujur saja, aku ingin mengatakan ini..

Aku tak ingin membahas tentang apa apa yang membuatku menjadi sesuatu yang mengerikan seperti itu. Aku hanya ingin kau melihat kembali lebih jauh, apa yang membuatmu jatuh cinta dan membangun harapanmu denganku. Karena setiap orang memiliki kekurangannya masing-masing. Begitu pula denganku. Kau tahu aku orang yang seperti apa, terlepas dari kekuranganku.

Meskipun pikiran yang rasional ini mampu berpikir bahwa dalam proses mencintaimu aku banyak kecewa dan sedih, tapi itulah bentuk cintaku kepadamu.

Aku ingin kembali meluruskan jalan dan membangun impian bersamamu. Aku ingin mempertanggung jawabkan segala perbuatanku. Aku ingin menebus semua dosaku kepadamu.

Bukan aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu, tapi aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu.

Unconditional love is not bullshit. It exist. We are broken people.
I hope we giving more understanding and not give up each other.

kuharap kau tak menemui lelaki yang buruk sebagai penggantiku, tapi jika memang kau sambut uluran tangan ini untuk kembali terbang dan bermimpi..

Setelah lebaran tahun depan, aku akan melamarmu.

Semoga jawaban terbaik bagi takdir ini yang menjadi jawabanmu.

Aku akan tetap mencintaimu hingga akhir hayatku.