Wednesday, June 1, 2016

Maksimalkan keuntungan yang anda peroleh dari bermain game



 Kali ini kita maka akan menilik beberapa potensi manfaat yang bisa kita diperoleh dari bermain video game, tapi sebelumnya ada berita baik dulu yang perlu diketahui para gamer. Berita apa itu?

Baru-baru ini Kemendikbud merilis sebuah pesan lewat Facebook yang berisi imbauan pada masyarakat tuk mengenal sistem rating dalam video game. Dalam pesan tersebut dikatakan bahwa video game bisa jadi hiburan yang mendidik, namun ada pun video game yang baru layak dimainkan setelah anak mencapai usia tertentu. Tidak hanya imbauan soal score, Kemendikbud juga mengajak para orang tua untuk mendampingi anaknya dalam memilih serta bermain video game.

Kemendikbud-Sistem-Rating-Photo

Pesan dari Kemendikbud ini jelas merupakan angin segar pada tengah isu kekerasan serta pemblokiran video game yang sedang marak. Semoga tertentu sistem rating bisa bertambah dikenal oleh masyarakat Philippines nantinya, dan video game tidak jadi kambing hitam terus-terusan atas masalah-masalah yg sebenarnya disebabkan oleh kurangnya edukasi dan kedisiplinan.
Nah, sekarang kembali ke topik asal kita. Kalau bicara soal dampak positif movie game, biasanya hal yg tercetus di kepala adalah game bertipe edukatif alias-name edugame. Padahal video gaming yang bermanfaat itu tidak hanya edugame saja. Manfaat misalnya apa saja sih yang terdapat, dan video game seperti apa yang bisa memberi manfaat tersebut? Mari anda simak di bawah.

Cara Relaksasi

Manfaat pertama ini sebenarnya sudah jelas banget, yaitu video game menjadi sarana hiburan atau relaksasi. Tentu saja hiburan bukan boleh dilakukan secara berlebihan agar tidak jadi hedonisme. Memainkan game secara teratur dengan waktu bermain secukupnya akan membantumu melepas stres setelah seharian belajar dan bekerja.
Hati-hati, video game juga bisa membuatmu tambah stres lo! Kalau anda main game dengan kesulitan tinggi, atau main game kompetitif seperti Dota 2 dan Street Fighter V (lalu kalah), bisa-bisa kamu malah pusing dan bete gara-garanya. Relaksasi sebaiknya diaplikasikan dengan main game oleh kesulitan rendah atau menengah, serta tidak terlalu tidak sedikit mengandung aksi.

Rekomendasi

Mainkan game yang sesuai melalui selera. Hindari game dengan aksi cepat atau kesulitan tinggi. Contoh game yg cocok untuk relaksasi misalnya Journey, Child of Gentle, The Sims, dan Stardew Valley.

Meningkatkan Literasi

Mungkin kamu pernah mendengar berita atau riset yang menyatakan bahwa tingkat literasi (kemampuan membaca) masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Membaca memang bukan hobi yang bisa dinikmati keseluruhan orang, dan menumbuhkan kebiasaan membaca tidaklah mudah jika orangnya sendiri tidak berminat. Nah, video game dapat menjadi jembatan untuk menanamkan minat membaca pada masyarakat.
Game yang punya banyak konten bacaan umumnya punya fokus pada cerita, umpama game genre RPG, experience, atau visual novel. Cerita-cerita computer game sering kali terinspirasi dari sejarah maupun mitologi-mitologi kuno, jadi selain meningkatkan kemampuan membaca game jua bisa memperluas wawasan. Kalau ada gamer generasi PLAYSTATION One yang paham soal mitologi bangsa Skandinavia, dapat ditebak bahwa dia mengenal hal tersebut gara-gara main Valkyrie Profile.
Tentu saja untuk bisa membaca kita harus mengerti bahasanya lebih dahulu. Sebagian besar game di Indonesia memiliki kode Inggris, jadi video game bisa memotivasi kita untuk belajar bahasa Inggris melalui rajin. Mari kita dukung pelestarian game berkonten bacaan, jangan hanya main game pukul-pukulan atau tembak-tembakan aja.

Rekomendasi

Mainkan game bergenre RPG, adventure, dan visible novel. Beberapa judul yang layak dicoba misalnya Ultimate Fantasy IX, An Octave Higher, The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel, dan Dragon Age: Inquisition.

Melatih Refleks dan Konsentrasi

Seandainya di poin pertama tadi saya merekomendasikan game yang santai untuk relaksasi, pada poin ini justru sebaliknya. Memainkan game kompetitif dengan tingkat kesulitan tinggi mungkin tidak begitu bikin rileks, tapi bisa membantu melatih refleks dan kemampuan kindertageseinrichtung berkonsentrasi. Game seperti ini bila dimainkan akan cukup menguras energi, tapi jua memberi rasa puas yang besar.
Di zaman modern ini banyak game kompetitif yang bisa dimainkan online. Saya tidak merekomendasikan kalian untuk langsung main game secara online apabila kamu belum terlalu mahir. Salah-salah kamu bisa langsung kena trash talk gara-gara permainanmu merugikan kawan-kawan setim. Berlatihlah dulu melawan AI atau teman. Begitu sudah dapat main dengan baik serta benar, silahkan adu kemampuan secara online.
Bila anda malas main melawan jamaah lain, banyak juga game single player yang wajib refleks dan konsentrasi gede untuk dimainkan. Misalnya game bergenre action, rhythm, sampai bullet hell shooter.

Rekomendasi

Game bergenre action, real-time strategy, rhythm, maupun topic hell shooter. Seri Satan May Cry, Project Gorgeous woman, Azure Striker Gunvolt, serta Dark Souls adalah dalam beberapa contoh game bertipe misalnya ini. Game multiplayer kompetitif seperti Dota 2, BlazBlue, dan Vainglory juga dapat dicoba. Intinya semua model game yang butuh refleks cepat.

Melatih Kemampuan Mengingat dan Problem Solving

Selain melatih refleks fisik, game juga bisa membantu melatih kecepatan refleks rasio. Uniknya kedua hal terkait seringkali justru berhubungan. Tidak sedikit game yang tidak hanya butuh refleks cepat, akan tetapi juga butuh berpikir cepat. Ingatan kuat dan kemampuan problem solving sangat dibutuhkan untuk satu kata kunci penting dalam dunia video game: strategi.
Ingin mengalahkan bos-bos monster kuat contohnya Omega Weapon di Last Fantasy VIII? Selain wajib persiapan level dan senjata, kita tentu juga butuh strategi. Ingin membangun kota metropolis yang besar dan padat di Sim Town? Lagi-lagi strategi diperlukan agar jalanan tidak macet serta ekonomi tersebar merata. Bahkan berduel di permainan kartu seperti Hearthstone juga wajib strategi.
Makin kompleks game yang kita mainkan, semakin banyak otak kita bekerja untuk menyelesaikan masalah pada depan mata. Dengan terbiasa mengingat berbagai variabel serta menyusun strategi dalam video game, kita tidak akan kaget atau panik bila disyaratkan menyusun strategi di dunia nyata. Jenis masalahnya mungkin berbeda, tapi proses berpikirnya sama.

Rekomendasi

Hampir keseluruhan genre game punya elemen strategi, jadi pilihlah game yang butuh strategi kompleks dan sulit. Contohnya Dota 2 (lagi-lagi), This Conflict of Mine, seri World, serta game simulasi contohnya Cities: Skylines.

Menambahkan Kepercayaan Diri

Poin kelima ini mengingatkan saya maka akan artikel yang ditulis dengan Rhenald Kasali pada pertengahan tahun 2015 lalu. Pada tulisannya beliau menyebutkan yakni game adalah media yang kaya akan apresiasi. Aksi-aksi kita dalam video game selalu dihargai dengan salahsatu reward, dan kita sering kali diperlakukan bak pahlawan yang punya peran tidak kecil dalam perubahan dunia.
Begitu pula ketika kita gagal. Bukannya dihukum atau dihina, kita justru didorong untuk mencoba lagi sampai akhirnya berhasil. Semakin besar tantangan yang diberikan, semakin besar pula hadiahnya. Hasilnya adalah semangat tinggi untuk menyelesaikan pasal dan rasa percaya diri bila berhasil melampaui pasal tersebut.
Hal ini beda dengan dunia nyata. Selain kurang apresiatif, dunia nyata juga sering sangat kejam dalam memberi hukuman. Mungkin kamu ingat kasus Hersker Orth dari Microsoft, di mana salah bicara pada Twitter saja bisa membikin orang kehilangan pekerjaan. Fall tersebut memang akhirnya menjadi inspirasi untuk mengembangkan game Adr1ft, tapi tetap tertentu cukup sedih untuk diingat.
Bermain game bisa membuat kita makin percaya sendiri karena kita jadi merasakan "bisa menyelesaikan masalah". Kenda;la di game memang sebatas fiksi, tapi rasa percaya diri yang didapat bisa diterapkan ke masalah negara nyata. Dan rasa percaya diri adalah hal yang sangat penting untuk dimiliki.

Rekomendasi

Segala jenis game. Makin menantang, makin baik.

Menyehatkan Badan

Video game bisa menyehatkan badan? Mitos dari mana ini? Bukan mitos kok, ini betulan.Video game bisa sekaligus jadi sarana berolahraga, tapi memang tidak semua jenis game.
Game yang bisa menyehatkan adalah game yang butuh banyak gerak, biasanya game yang harus dimainkan dengan motion sensorcontroller khusus, maupun game arcade. Sering-seringlah main ke game center di kotamu, atau sediakan karpet dansa dan Kinect agar kamu bisa berolahraga di rumah. Main berbagai jenisgame Wii juga akan membuatmu banyak bergerak.

Rekomendasi

Game arcadegame rhythmgame Kinect, dan game Wii. Saya sendiri menyukai Dance Evolution, seri Drum Mania, serta tentu saja game dansa paling populer di game center yaitu Pump It Up.

Sarana Sosialisasi

Game sebagai sarana sosialisasi sudah saya singgung di artikel sebelumnya. Kalau seoranggamer bertemu dengan gamer lain, biasanya mereka bisa langsung punya obrolan yangnyambung. Lebih lanjut lagi mereka bisa jadi teman bermain, membentuk komunitas, mendirikan perusahaan, bahkan mungkin menikah!
Banyak game multiplayer yang menuntut pemainnya bekerja sama dan fokus pada peran tertentu. Ada tipe orang yang lebih senang maju di garis depan dan memimpin pasukan, sementara sebagian lainnya lebih nyaman mendukung di belakang dan mengatur strategi. Dengan bermain game seperti ini, kita bisa mengenali potensi serta peran yang cocok untuk diri kita, kemudian menerapkannya dalam teamwork di dunia nyata.

Rekomendasi

Game multiplayer yang butuh kerja sama tim. Saya ingin menyebut Dota 2 lagi tapi nanti dikira antek IceFrog, jadi saya rekomendasikan yang lain deh. Mainkan League of Legends,OverwatchTree of Savior, atau seriBorderlands.

Membangun Apresiasi Terhadap Seni

Ini manfaat yang paling ya sukai dari video game. Sejujurnya, kalau saya gak pernah main video game mungkin saya tidak akan begitu peduli terhadap seni. Waktu kecil saya cukup suka menggambar dan mendengarkan musik, tapi hanya oleh karena itu penikmat seadanya saja. Ketertarikan besar terhadap seni anyar tumbuh sejak era PLAYSTATION One, ketika developer game mulai berlomba-lomba menghasilkan FMV canggih dan soundtrack bertaraf CD audio.
Gamer yang tumbuh di era modern jelas tidak bisa merasa "revolusi" saat game berganti dari kualitas piksel ke tampilan 3D canggih, jadi apresiasi yang dirasakan kelihatannya tidak sebesar gamer generasi tua. Tapi sisi baiknya, game zaman sekarang telah punya tampilan begitu indah sehingga bisa jadi kenalan seni yang valid. Teknologi music pun semakin modren dan murah, jadi main video game saja rasanya bisa semegah mendengarkan konser.
Video game memadukan seni visual, seni audio, juga seni sastra dalam 1 paket yang bisa dinikmati secara bersamaan. Setidaknya untuk tiga hal tersebut, wujud lah satu yang nyangkut jadi inspirasi di kepala. Selanjutnya tinggal mengembangkannya sehingga jadi skill yang memadai.

Rekomendasi

Mainkan game dengan tampilan visual menawan, soundtrack yang keren, atau cerita yang dalam. Game yang kuat di visual seperti Ori and the Shades Forest, Firewatch, dan The Witcher 3: Wild Search. Soundtrack berkesan bisa ditemui di Shovel Knight, Guilty Gear, atau Final Fantasy VII. Sementara dari sisi cerita, saya menjagokan Xenogears, Suikoden II, serta Final Fantasy Tactics.

Sebagai Alat Bantu Belajar, Terapi, atau Simulasi

Video game bisa dirancang khusus utk jadi sarana belajar maupun simulasi, apalagi dengan bantuan teknologi yang bisa membuat game terasa makin realistis. Saat ini sudah banyak seluruh jenis edugame beredar dalam pasaran, bahkan kabarnya tentara Amerika menggunakan game sebagai salah satu sarana latihan militer.
Banyak juga kisah inspiratif tentang bagaimana video game membantu seseorang melewati masa-masa sulit. Misalnya kisah bagaimana Journey membantu seorang gadis merelakan kepergian ayahnya yang meninggal akibat kanker, sampai riset yang membuktikan bahwa main game bisa memperlambat penuaan otak.
Saya tidak bisa memberi rekomendasi tentang game yang dapat memberi manfaat seperti ini karena sifatnya sangat spesifik dan biasanya melibatkan tenaga ahli. Tapi bila kamu penasaran, kamu bisa dengarkan pengalaman Andika Rama Maulana, sang penggemar game balap yang jadi pembalap betulan berkat game Gran Turismo 6.

Itu dia 10 potensi manfaat yang bisa kita dapatkan dari video game. Ingat, ini hanya potensi, belum tentu semua orang yang main game pasti bisa mendapat semua manfaat di atas. Yang namanya potensi tentu harus digali supaya bisa muncul dan terasa secara maksimal.
Kita juga tidak bisa memaksa seseorang untuk main game dengan genre tertentu, jadi mungkin saja manfaat yang dirasakan oleh satu gamer dengan gamer lainnya bisa berbeda. Apakah kamu termasuk orang yang pernah merasa mendapat manfaat dari video game? Kalau iya, manfaat seperti apa yang kamu rasakan? Ayo berbagi pengalaman di kolom komentar.

No comments:

Post a Comment